WASPADAI EFEK SAMPING DIET KETO
Banyak orang yang memuji hasil diet keto, padahal ada efek samping diet ini yang perlu Anda ketahui. Diet keto ini hanya mengasup karbohidrat dalam jumlah minim, bahkan tidak sama sekali, sedangkan lemak tinggi justru diasup, yang diyakini lebih efisien membakar lemak.
Diet ini sebenarnya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan, misalnya penderita epilepsi. Ketika memulai diet ini, sangat mungkin Anda terkena flu keto. Ini adalah sebagai respons tubuh mengadaptasi level karbohidrat yang rendah. Asupan karbohidrat yang rendah memaksa tubuh membakar ketones untuk tenaga, alih-alih glukosa.
Saat tubuh sudah membakar lemak, pada saat itulah diet keto bekerja. Namun, mulanya bisa jadi tubuh merasa tidak nyaman lantaran flu keto. Gejala flu keto meliputi sakit kepala, lemas, konstipasi, mual, bahkan muntah. Ketika memulai diet ini, tubuh mengganti gula sebagai sumber energi menjadi lemak yang tersimpan.
Dalam proses penghancuran lemak itu, tubuh memproduksi ketones yang kemudian dibuang melalui urine yang sering. Kondisi itu berujung pada dehidrasi dan gejala seperti flu, yaitu lemas, pusing, mual, dan nyeri otot. Produksi urine yang sering membuat tubuh kehilangan elektrolit. Menghilangkan karbohidrat sebagai sumber tenaga dan stimulasi akan menyebabkan pelaku diet ini kelaparan akan sumber gula dan kesulitan berkonsentrasi.
Flu keto hanya berlangsung sekitar seminggu. Namun, bukan itu yang harus dikhawatirkan. Diet ini juga bisa merusak hati dan ginjal, mengingat tubuh kehilangan elektrolit dan cairan yang bisa menyebabkan kehilangan sodium, magnesium, dan potasium. Keadaan ini berpotensi menyebabkan pelakunya terkena gangguan ginjal akut.
Dehidrasi adalah keadaan serius dan bisa mengakibatkan gangguan ginjal atau batu ginjal. Lebih jauh, hal ini bisa menyebabkan pelaku diet berisiko aritmia (gangguan irama jantung), mengingat elektrolit dibutuhkan untuk kestabilan detak jantung. Kekurangan elektrolit berakibat serius dan menyebabkan irama jantung tidak beraturan yang bisa berakibat fatal.
Diet keto juga bisa berujung diet yoyo karena individu memiliki kesulitan untuk menerapkan diet ini secara permanen. Jika Anda melakukan diet ini, tapi tdak rutin, kadang diet dan tidak, akan berdampak pada fluktuasi berat badan dan meningkatkan risiko kematian.
Seperti dimuat di KORAN SINDO - KAMIS, 26 JULI 2018

English
Bahasa

