Infertilitas (ketidaksuburan) adalah ketidakmampuan untuk menghasilkan seorang anak melalui proses pembuahan alami. Pasangan dapat dikategorikan btidak subur bila setelah 2 tahun berhubungan seksual secara rutin tanpa menggunakan kontrasepsi, dan belum bdidapatkan kehamilan (tanpa ada faktor menyusui atau tidak menstruasi pasca melahirkan). INFERTILITAS PRIMER adalah infertilitas pada pasangan yang belum pernah punya anak sama sekali. INFERTILITAS SEKUNDER adalah kesulitan untuk pembuahan setelah kehamilan sebelumnya (riwayat kehamilan hingga bkelahiran atau mengalami keguguran) Infertilitas disebabkan karena proses binfeksi sebelumnya pada pria atau wanita, namun terkadang dapat juga tanpa penyebab yang pasti. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, dari total 237 juta penduduk Indonesia, terdapat +/- 39,8 juta wanita usia subur, namun 10-15% diantaranya dinyatakan tidak subur atau infertil. Penyebab spesifik pada Wanita:
Penyebab spesifik pada Pria: Penyebab utama infertilitas pada pria umumnya disebabkan rendahnya kualitas dari sperma. Pada pria, infertilitas yang dikarenakan sedikitnya jumlah sperma terkait pada permasalahan endokrin, ketidaksimbangan hormon, dan sumbatan duktus spermatikus pria. Walaupun pada beberapa permasalahan tersebut dapat diatasi melalui prosedur pembedahan atau penggunaan hormon tambahan, namun beberapa permasalahan ada yg tidak dapat diatasi. INFERTILITAS YANG TIDAK DAPAT DIJELASKAN. Di Indonesia,lebih dari 20% pasangan tidak subur mengalami ketidaksuburan (infertilitas) yang tidak dapat dijelaskan. Pada kasus ini, kelainan dapat terjadi namun tidak dapat terdeteksi penyebabnya melalui metode terkini. Kemungkinan permasalahannya pada telur yang tidak pecah saat waktunya pembuahan, hal ini dapat menyebabkan kegagalan pembuahan, terhambatnya perjalanan zigot (hasil pembuahan), atau perlekatan (implantasi) gagal terjadi. Makin diketahui bahwa kualitas telur merupakan hal yang utama pada wanita, begitu pula apabila seorang wanita telah melewati masa produktifnya untuk hamil maka jumlah sel telur yang dimilikinya lebih sedikit dan tidak memungkinkan untuk pembuahan. Polimorfisme pada salah satu kunci gen folat juga merupakan salah satu infertilitas yang tidak dapat dijelaskan. TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU (TRB) Merupakan teknologi untuk mendapatkan kehamilan dengan menggunakan sebagian atau seluruhnya bahan/hormon buatan, dan adalah teknologi reproduksi yang utama digunakan untuk pengobatan infertilitas dan dikenal dengan pengobatan kesuburan (fertilitas). Beberapa contoh dari Teknologi Reproduksi Berbantu termasuk In Vitro Fertilisation (IVF), Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), Cryopreservation, dan Intra Uterine Insemination (IUI). In Vitro Fertilization (IVF) adalah proses dimana sel telur dibuahi oleh sperma diluar tubuh. IVF adalah terapi untuk infertilitas apabila metode lain dari teknologi reproduksi berbantu telah gagal. Prosesnya termasuk monitoring dan stimulasi dari proses ovulasi pada wanita, mengeluarkan/memindahkan sel telur atau beberapa sel telur dari indung telur (ovarium) wanita, dan membiarkan sperma membuahi di dalam cairan medium yang dilakukan di laboratorium khusus. Telur yang telah dibuahi (zigot) kemudian dibiakkan selama 2-6 hari di dalam medium pertumbuhan dan kemudian dipindahkan ke rahim ibu dengan harapan didapatkan keberhasilan kehamilan. Siklus IVF meliputi beberapa prosedur :
Pada beberapa kasus diperlukan prosedur seperti Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI): penyuntikan sperma langsung ke sel telur Assisted Hatching (Pemecahan berbantu) dari embrio untuk meningkatkan peluang implantasi/penempelan embrio Embrio Cryopreservation (embrio beku) Risiko In Vitro Fertilisation (IVF) meliputi :
Untuk INFORMASI lebih lanjut, silahkan hubungi: KLINIK FERTILITAS TERATAI Ext. 28433 |