Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

WASPADAI BENJOLAN DI LEHER

WASPADAI BENJOLAN DI LEHER

WASPADAI BENJOLAN DI LEHER

Sebagian Besar Kasus Kanker Tiroid Dapat Disembuhkan. Jika menjalani pengobatan dengan baik, pasien bisa pulih 100%.

Diantara berbagai jenis kanker, kanker tiroid terbilang lebih mudah diobati. Hampir semua kasus kanker tiroid bisa disembuhkan. Gejala kanker tiroid antara lain timbul benjolan di leher, di lokasi kelenjar tiroid. Benjolan itu akan bergerak ketika seseorang menelan. Langkah mudah untuk melihat ada tidaknya benjolan itu, berdiri di depan cermin lalu telah ludah. Amati apakah ada benjolan yang bergerak di leher. Seseorang yang memiliki benjolan mencurigakan itu sebaiknya memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter. Tapi tidak perlu khawatir dulu, sebagian besar benjolan di leher merupakan tumor jinak, bukan kanker.

Data statistik menunjukkan benjolan pada kelenjar tiroid cukup banyak ditemukan di populasi. Jika dilakukan dengan pemeriksaan USG, angkanya bisa mencapai 50% dari populasi. Namun untungnya hanya sekitar 1%-5% dari benjolan tersebut. Jika benjolan benjolan itu dicurigai sebagai kanker, biopsi atau pengambilan sampel jaringan dengan jarum akan dilakukan. Sampel itu akan diperiksa di Laboratorium untuk menentukan ada tidaknya sel-sel kanker. Jadi, biopsi ini diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Perlu dipahami, pernyataan bahwa biopsi justru menyebarkan kanker itu salah. Biopsi aman dilakukan.

 

 Pengobatan

Jika hasil biopsi menunjukkan adanya sel-sel kanker pengobatan perlu dilakukan. Pengobatan kanker tiroid mencakup tiga langkah, yakni operasi pengangkatan kelenjar tiroid, pemberian yodium berkandungan zat radioaktif, serta suplementasi hormon tiroksin. Penyuntikan yodium radioaktif berfungsi membunuh sel-sel kanker tiroid yang mungkin menyebar ke organ lain. Prinsipnya, sel tiroid merupakan satu-satunya jenis sel tubuh yang bersifat menyerap zat yodium dalam jumlah besar. Sifat itu tetap ada pada sel kanker tiroid.

Jadi, ketika pengidap kanker tiroid diberi suntikan yodium yang sudah ditempel dengan zat radioaktif, sel-sel kanker tiroid akan menyerapnya, termasuk sek kanker tiroid yang mungkin sudah menyebar ke organ lain, seperti hati, paru, dan tulang belakang. Lalu, zat radioaktif pada yodium itu akan merusak sel-sel kanker sehingga kanker bisa dibasmi tuntas. Sementara itu, suplementasi hormon tiroksin diperlukan karena ketika kelenjar tiroid yang terkana kanker diangkat melalui operasi, penderita kanker tidak lagi memiliki kelenjar tersebut.

Padahal, kelenjar itu berfungsi memproduksi hormon tiroksin dari luar seumur hidup. Ini bukan ketergantungan tapi kebutuhan. Di tahap awal kanker tiroid bisa muncul tanpa gejala benjolan. Karena itu mereka yang berisiko terkena kanker tersebut dianjurkan menjalani USG tiroid secara berkala.


Seperti dimuat di KORAN MEDIA INDONESIA, TERBIT: RABU, 23 AGUSTUS 2017