TUMOR GANAS VS TUMOR JINAK, Apa Bedanya?
Jika mendengar kata tumor, setiap orang pasti memiliki konotasi yang negatif terhadap hal itu. Terdiagnosis adanya tumor pada tubuh pasien membuat harapan atas kesembuhan pada Pasien menurun. Memang benar adanya bahwa tumor bukan sesuatu hal yang baik bagi tubuh kita, tumor tumbuh akibat mutasi sel pada organ tersebut, namun perlu diketahui juga bahwa terdapat tumor jinak dan tumor ganas. Sebelum kita membahas perbedaan dari tumor jinak dan tumor ganas, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Apa itu Tumor?
Tumor atau disebut juga neoplasma, adalah benjolan abnormal pada jaringan tubuh kita akibat pembelahan sel yang terjadi secara berlebih atau kematian sel yang tidak terjadi dari yang seharusnya. Tumor kerap kali disamakan dengan kanker, padahal kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Kanker terjadi akibat terjadinya pembelahan sel terus menerus yang memiliki potensi menginvasi jaringan sekitarnya. Kanker dapat juga diartikan sebagai sifat tumoryang lebih ganas.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya mutasi sel yang menyebabkan munculnya tumor, diantaranya:
- Genetik
- Radiasi dari lingkungan/udara/pemeriksaan radiologi yang menggunakan radiasi
- Trauma
- Peradangan/infeksi
- Zat kimia pada makanan/minuman
- Efek samping obat-obatan keras
Perlu diketahui juga bahwa tumor yang awalnya bersifat jinak, jika terpapar berulang terhadap faktor-faktor risiko yang disebutkan diatas dapat mengalami mutasi ke sifat yang lebih ganas
Tumor jinak adalah tumor yang tidak bersifat kanker dan biasanya tidak mengancam nyawa, dan sebaliknya untuk tumor ganas. Secara mudah dapat kita kelompokkan tumor jinak merupakan tumor yang tidak berbahaya dan tumor ganas merupakan tumor yang berbahaya, meskipun begitu masih ada beberapa jenis tumor yang sifatnya abu-abu, sehingga penentuan jenis tumor apakah jinak atau ganas untuk diagnosa pasti penting adanya.
Secara klinis, kita dapat membedakan tumor jinak dan tumor ganas, namun untuk diagnosis pasti tetap berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomi. Klinis dari tumor jinak biasanya batasnya tegas dengan tepi yang regular, tidak menginvasi jaringan sekitar ataupun organ lain. Meskipun begitu tumor jinak yang besar dapat mengancam jiwa tergantung letak tumor tersebut karena adanya efek desak ruang.
Pada umumnya, tumor jinak tumbuh dengan lambat sehingga beberapa jenisnya tidak membutuhkan terapi khusus. Namun ada beberapa tumor jinak yang tumbuh secara cepat dan menyebabkan desakan ke organ lain dan dapat mempengaruhi kondisi klinis penderita, hal ini memerlukan penanganan pembedahan untuk mengangkat tumor secara keseluruhan. Setelah dilakukan pengangkatan, rekurensi dari tumor jinak jarang sekali terjadi.
Kita juga perlu mengetahui mengenai tumor ganas, yang sering kali disebut sebagai kanker. Hal ini dikarenakan sel kanker sifatnya bertumbuh lebih cepat dan dapat menginvasi ke jaringan sekitar bahkan organ jauh, sehingga sifatnya dikatakan “lebih ganas” dibandingkan sel tumor jinak. Selain itu tumor ganas juga mempunyai tendensi untuk tumbuh kembali (rekuren) meski telah dilakukan pembedahan, sehingga penanganan pada tumor ganas pun lebih kompleks dibandingkan tumor jinak. Seperti diperlukannya kemoterapi sebelum atau sesudah dilakukan tindakan pembedahan dengan/tanpa kombinasi radioterapi. Radioterapi dapat juga diberikan tunggal tanpa pemberian kemoterapi. Selain itu penderita kanker wajib menjalani penilaian surveillance paska terapi meskipun sudah dinyatakan bebas tumor. Pilihan terapi yang diperlukan tidaklah selalu sama, tergantung jenis dan letak kanker, sehingga diagnosis patologi anatomi penting dan wajib dilakukan pada benjolan yang diduga tumor ganas.
Jenis-jenis tumor jinak yang umum ditemukan diantaranya : adenoma, fibroma, tumor desmoid, hamartoma, hemangioma, lipoma, leiomyoma. Sedangkan Jenis-jenis tumor ganas yang umum ditemui meliputi: carcinoma, sarkoma, sel germinal, dan blastoma.
Penulis

dr. Bellinda Paterasari, Sp.B
Dokter Spesialis Bedah
Publish - 29 Januari 2024

English
Bahasa

