Apa Saja Penyebab Nyeri Otot?
Nyeri otot dan sendi kerap dialami oleh orang-orang dewasa dan lanjut usia. Berbagai hal dapat menyebabkan nyeri otot, seperti cedera pada saat berolahraga dan beraktivitas. Cedera dapat terjadi tidak saja dari berolahraga, namun juga dapat timbul ketika bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, maupun aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik turun tangga.
Risiko terjadinya cedera dan nyeri juga meningkat pada seseorang dengan postur yang salah. Bekerja di depan laptop dengan posisi membungkuk, leher menunduk atau mendongak, misalnya, dapat menyebabkan nyeri pada leher, punggung maupun pinggang. Kondisi pandemi yang membuat sebagian besar orang harus bekerja di rumah meningkatkan nyeri pada leher, punggung, pinggang bahkan kepala. Hal tersebut dikarenakan situasi ruangan untuk bekerja di rumah yang tidak se-ideal di kantor. Beberapa orang mungkin belum mempersiapkan dengan benar kursi dan meja yang akan dipakai di rumah. Banyak malah yang bekerja di kamar tidur atau di ruang tamu dengan kursi dan meja seadanya, yang tentunya menyebabkan postur yang kurang baik saat bekerja.
Kondisi pandemi juga tentunya meningkatkan beban pikiran secara umum. Stres, kecemasan atau depresi bukan suatu hal yang langka untuk ditemui. Kondisi psikologis tersebut juga dapat mengakibatkan nyeri pada otot, leher, maupun kepala.
Metode Pengobatan Untuk Nyeri Otot
Dengan kemajuan teknologi, berbagai metode sekarang dikembangkan untuk menangani nyeri otot. Berbagai metode yang dikembangkan tersebut adalah latihan, terapi, obat-obatan dan operasi.
- Latihan
Latihan merupakan salah satu metode yang penting, karena secara alami akan mengurangi kekencangan otot, meningkatkan kapasitas stamina otot serta meningkatkan stabilitas sendi. Latihan juga akan memperbaiki postur serta mengurangi kemungkinan terjadinya postur yang tidak baik pada saat beraktivitas. Berbagai latihan yang dapat dilakukan adalah:
- Latihan peregangan,
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk menjaga otot-otot tubuh tetap lentur, kuat dan, sehat.
- Latihan endurans,
Adalah olahraga atau latihan yang dilakukan dengan adanya oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pada waktu melakukan olahraga (Bompa 1994)
- Latihan aerobic
adalah merupakan nama lain dari latihan fisik yang bertujuan untuk merangsang kerja jantung dan paru seperti: berlari, bersepeda, berenang dan sebagainya.
- Latihan penguatan
Merupakan jenis olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan masa otot, sendi, serta kebugaran tubuh.
- Metode Terapi
Metode terapi sekarang banyak diteliti dan dikembangkan untuk mengatasi nyeri otot. Salah satu jenis terapi yang saat ini sedang banyak dikembangkan adalah terapi stimulasi magnet, yang akan dibahas tersendiri di bagian selanjutnya.
- Obat-Obatan
Obat dapat dimanfaatkan untuk penanganan nyeri otot. Obat dapat diberikan secara per oral (dimakan) maupun dengan injeksi. Tentu saja, tatalaksana menggunakan obat harus sesuai dengan anjuran dokter sehingga aman dan tepat penggunaannya.
- Operasi
Tatalaksana operasi dibutuhkan terutama bila nyeri otot disebabkan oleh jepitan syaraf yang berat atau kelainan sendi serta tulang belakang.
Stimulasi Magnetik Untuk Tatalaksana Nyeri Otot
Stimulasi Magnetik merupakan suatu metode yang menggunakan hukum Faraday. Michael Faraday adalah seorang ilmuwan fisika dari Inggris yang menemukan bahwa gelombang magnetik juga dapat mencetuskan gelombang listrik. Kita tahu bahwa syaraf dan otot kita dapat terstimulasi oleh gelombang listrik. Penggunaan gelombang magnetik dapat mencetuskan gelombang listrik yang kemudian merangsang otot dan syaraf.
Terapi stimulasi magnetik berbeda dengan terapi listrik yang juga banyak digunakan. Terapi listrik memerlukan medium untuk penjalaran listrik. Oleh karena itu pada untuk terapi listrik perlu ditempelkan pada permukaan kulit, sehingga pasien perlu membuka pakaiannya. Pada terapi dengan menggunakan magnet, pakaian tidak perlu dilepaskan karena probe terapi magnetic cukup didekatkan pada bagian yang ingin distimulasi. Terapi magnet juga dapat menjangkau daerah yang lebih luas, bahkan dapat menembus tulang, sehingga dapat langsung menstimulasi syaraf-syaraf di otak.
Terapi stimulasi magnetik dapat digunakan untuk merangsang otot-otot dan syaraf-syaraf tepi, metode tersebut disebut peripheral magnetic stimulation (PMS) atau Transcutaneus Magnetic Stimulation. Selain itu, stimulasi magnetik juga dapat dilakukan di kepala yang akan langsung merangsang otak, terapi tersebut dinamakan transcranial magnetic stimulation (TMS).
Terapi stimulasi magnetik memiliki banyak manfaat dan relatif aman. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan oleh PMS adalah mengurangi hantaran syaraf nyeri serta meningkatkan modulasi (proses ampliflikasi/menguatkan sinyal neural/saraf) internal nyeri. Kedua proses tersebut pada akhirnya akan mengurangi nyeri. Pengurangan nyeri juga dapat dihasilkan oleh TMS, yang langsung merangsang otak, sehingga sensitisasi pada otak dapat diatasi. Rangsangan pada otak juga dapat mengurangi gejala depresi dan cemas yang biasanya mengiringi keluhan nyeri. Gejala depresi dan cemas juga dapat memperberat nyeri sehingga bila ditemukan pada pasien dengan nyeri, gejala-gejala tersebut harus segera diatasi.
Kesimpulan
Stimulasi magnetik merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri otot, leher dan kepala. Penggunaannya tentu saja harus didasari oleh diagnosis yang akurat. Tidak jarang, walaupun juga tidak selalu, terapi ini harus dikombinasikan juga dengan olahraga, latihan terapeutik, alat-alat lain, obat-obatan, injeksi maupun operasi.
Penulis

|
dr. Ferius Soewito, Sp. KFR |
|
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi |
Publish: 17 Juni 2022

English
Bahasa

