Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

PERBAIKI FUNGSI LIVER UNTUK TURUNKAN GULA DARAH

PERBAIKI FUNGSI LIVER UNTUK TURUNKAN GULA DARAH

Jika bicara tentang diabetes, biasanya orang lebih fokus pada kerusakan organ pankreas sebagai penghasil insulin. Padahal, organ liver memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan gula darah.

Liver atau hati berfungsi sebagai pusat produksi dan gudang penyimpanan gula darah. Ketika kadar insulin dalam darah sedang tinggi, saat sehabis makan misalnya, maka hati akan menyimpan semua kelebihan gula (glikogen) tadi untuk persediaan jika kelak dibutuhkan.

Ketika kadar insulin rendah, misalnya kita belum makan atau sedang tidur, pankreas akan melepaskan hormon yang disebut glukagon, yang akan mengubah glikogen menjadi glukosa dan melepaskannya sedikit-sedikit ke peredaran darah.

Produksi  glukosa  ini sangat sensitif dan bergantung pada kerja insulin. Karena itu, adanya resistensi insulin dan kekurangan insulin akan berdampak besar terhadap produksi glukosa oleh hati dan kadar glukosa di dalam darah.

Pada penderita diabetes tipe 2, resistensi insulin menyebabkan hati ‘kebal’ terhadap sinyal yang dihantarkan insulin sehingga jumlah glukosa  yang dihasilkan hati  menjadi terlalu  banyak.  

"Karena resistensi insulin, liver yang seharusnya berfungsi mengeluarkan insulin tidak bisa. Akhirnya yang bekerja pankreas untuk melepaskan insulin. Lama kelamaan pankreas capek dan rusak," kata dr.Aris Wibudi, Sp.PD

Aris mengatakan, pankreas sebenarnya adalah "korban" terakhir dari gangguan metabolisme. "Yang terganggu pertama kali adalah otot dan jaringan lemak yang tidak bisa menyimpan glukosa, baru liver, dan terakhir pankreas," ujarnya.

Tata laksana pengobatan diabetes pada umumnya bekerja di organ pankreas. Tujuan dari pengobatan tersebut adalah menurunkan kadar gula darah. "Sebenarnya hal ini tidak salah karena saat gula darah tinggi banyak sel yang rusak sehingga kadar gulanya harus diturunkan. Tapi kalau hanya fokus di situ, konsumsi obatnya bisa makin banyak," kata ahli endokrin dari RS. GADING PLUIT Jakarta ini.

Tata laksana diabetes, lanjut Aris, seharusnya bersifat menyeluruh tanpa melupakan penyebab utamanya yakni resistensi insulin. "Kalau hanya pankreas yang diobati hasilnya memang kadar gula darah turun. Tapi dengan memperbaiki resistensi insulin, dalam jangka panjang peluang kesembuhan juga tinggi," katanya.

Ada banyak faktor yang merusak kestabilan organ-organ, antara lain faktor eksternal seperti polusi, dan juga internal seperti makanan yang bersifat meracuni tubuh.

Pola makan yang disarankan adalah menghindari makanan dan minuman yang bisa meningkatkan kadar gula darah, seperti karbohidrat sederhana dan buah. "Dietnya tidak terlalu ketat dan banyak pantangan. Lebih disarankan mengasup sayuran dan sumber serat lain. Serat membantu mengeluarkan lemak dan membuat perut cepat kenyang," ujarnya.

Pasien juga diharuskan tetap mengontrol kadar gula darahnya secara teratur. "Gaya hidup sehat wajib dijalankan. Ibaratnya kita minum obat flu tapi tetap main hujan-hujanan maka penyakitnya tidak akan hilang. Demikian pula dengan diabetes, percuma minum obat tapi pola hidupnya tidak berubah," pungkasnya.

 

Seperti dimuat di KORAN KOMPAS, EDISI: KAMIS, 22 OKTOBER 2015