Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

KURANG TIDUR BERISIKO DIABETES

KURANG TIDUR BERISIKO DIABETES

 

Hati-hati bagi Anda yang suka mengalami kurang tidur. Rupanya orang yang memiliki masalah kesulitan tidur, berisiko besar menderita diabetes. Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Chicago Plamen Penev. Dia mengatakan, dari hasil studi yang dilakukannya, penyakit diabetes bukan hanya merupakan imbas dari gaya hidup yang tidak sehat.

“Namun, penyakit ini juga disebabkan kurangnya jumlah jam tidur,” kata Penev. Dia melakukan observasi pada 11 sukarelawan, yang terdiri atas 5 pria dan 6 wanita. Sebagian besar relawan berusia 40 tahun. Partisipan ini memiliki kecenderungan kelebihan berat badan dan tidak banyak melakukan olahraga, namun mereka dalam keadaan sehat. Para sukarelawan tersebut rata-rata hanya tidur kurang dari delapan jam dalam satu hari.

Selama 14 hari, mereka tinggal di laboratorium dimana mereka tidur, beraktivitas, dan melakukan diet. Tekanan darah mereka pun terus dalam pengawasan. Selama di observasi, mereka tidak diizinkan untuk berolahraga dan sengaja disediakan makanan junk food sebagai makanan sehari-hari.

Selama 14 hari berikutnya mereka diizinkan untuk tidur selama delapan setengah jam setiap hari. Sementara di periode berikutnya, para sukarewalawan ini hanya boleh tidur lima stengah jam setiap hari. Ketika waktu tidur mereka dikurangi, mereka malah tidur larut malam dan bangun pagi hari, yakni pukul 06.00,

Hidangan junk food  yang disediakan, kurangnya aktivitas fisik, membuat berat badan mereka semakin bertambah. Kemampuan tubuh mereka untuk memproses glukosa pun berkurang sehingga meningkatakan risiko diabetes.

Ketika dites setelah tidurnya terganggu, sensitivitas insulin para sukarelawan ini berkurang 25%, yang menandakan mereka butuh lebih banyak insulin utnuk mengurangi kadar glukosa. Namun, pembuangan insulin tidak meningkat di 8 sukarelawan sehingga terjadi kenaikan glukosa dalam darah mereka hingga 23%.

Dalam penelitian ditemukan, ketika waktu tidur mereka berkurang, gula darah sukarelawan naik. Penev mengatakan, ketika gaya hidup tidak sehat dikombinasikan dengan kurangnya jam tidur, memicu timbulnya risiko kelebihan berat badan dan membuka peluang bagi munculnya penyakit diabetes.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk mengubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energy yang diperlukan tubuh manusia. Hormone insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Diperkirakan jumlah orang Amerika yang mengidap penyakit ini dalam 25 tahun ke depan menjadi dua kali lipatnya. Faktor utamanya adalah obesitas. Hal ini dilakukan oleh peneliti Elbert S Huang di Univeristas Chicago.

“Jika orang tidak mengubah gaya hidup mereka, dalam dua dekade berikutnya akan ada peningkatan jumlah penderita diabetes secara masif,” kata Elbert.

Elbert memperkirakan, pada 2034, sebanyak 44 juta warga Amerika akan mengidap penyakit ini. Jumlah ini meningkat dari penderita diabetes di Amerika yang mencapai 23 juta orang.

 ------------------------------------

Seperti dimuat dalam: KORAN SINDO, 11 Februari 2014