KETERSEDIAAN FASILITAS OLAHRAGA MINIM
Tingginya angka kasus obesitas atau kegemukan memicu peningkatan prevalansi penyakit tak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan stroke. Untuk itu, pemerintah diminta menyediakan fasilitas agar masyarakat bisa meningkatkan aktifitas fisik sebagai upaya mengatasi masalah obesitas. “Fasilitas olahraga dan sarana beraktifitas fisik di Indonesia minim,” kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes di Rumah Sakit GADING PLUIT, Dr. Benny Santosa, Sabtu (27/6), di Jakarta.
Fasilitas olahraga yang perlu disediakan antara lain taman olahraga dan pusat kebugaran. Sementara fasilitas untuk beraktifitas fisik meliputi jalur untuk pejalan kaki dan jalur khusu bagi sepeda. Itu untuk mendorong masyarakat lebih banyak beraktifitas fisik. Dr. Benny memaparkan, ia kesulitan mengajak pasien menambah aktifitas fisik, seperti bersepeda di jalan raya harus bersaing dengan sepeda motor dan mobil karena jalur khusus bersepeda amat minim.
Obesitas terjadi karena asupan gizi lebih besar dari yang diperlukan tubuh. Agar gizi seimbang, asupan nutrisi perlu dikurangi dan aktifitas fisik ditingkatkan. Seseorang termasuk gemuk jika indek massa tubuh (IMT) lebih besar dari 30 jadi, IMT ialah rasio standar berat badan terhadap tinggi badan, yakni berat badan (Kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (Meter). Di Singapura, pemerintah melalui Badan Promosi Kesehatan (HPB) gencar berkampanye melawan obesitas. Salah satu program mereka ialah, Satu Juta KG (Kilogram), untuk mengurangi 1 juta Kg berat badan warga Singapura. Di taman-taman sekitar permukiman disediakan fasilitas olahraga.
Dokter spesialis gizi klinik Nanny Venska Kosasih menjelaskan, diet dan rutin berolahraga harus dilakukan jika ingin mengatasi obesitas. Cara instan seperti sedot lemak dan bedah bariatric sia-sia jika tak diikuti perubahan gaya hidup. Penurunan berat badan bisa memperbaiki metabolisme dan sistem hormonal tubuh sehingga kadar gula darah dan tekanan darah bisa ditekan. Dokter spesialis bedah digestif Dr. Peter Ian Limas menyatakan, bedah bariatric umumnya hanya untuk orang gemuk dan IMT lebih besar dari 40. Bedah Bariatric operasi memperkecil ukuran lambung.
Seperti dimuat di KORAN KOMPAS. TERBIT: SENIN, 29 JUNI 2015

English
Bahasa

