Seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya bila orang tersebut sanggup berkembang secara wajar dan berfungsi dengan baik. Ia sanggup menjalankan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya. Kondisi jiwa sehat yang digambarkan tadi sepertinya sesuatu yang lumrah dan ada pada setiap manusia, tetapi pada kenyataannya tidak demikian .

Penyebab gangguan jiwa
Penyebab gangguan jiwa bermacam-macam, dan biasanya merupakan kombinasi dari beberapa faktor yaitu:

• Faktor biologis (genetik, gangguan fungsi otak akibat infeksi, cedera kepala, obat-obatan, alkohol, gangguan nutrisi);
• Faktor psikologis (stress yang berkepanjangan dan tidak teratasi, trauma, kehilangan mendalam);
• Faktor lingkungan (paparan terhadap obyek, peristiwa, situasi tertentu).

Gejala ganguan jiwa
Gangguan jiwa akan mempengaruhi suasana hati, pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang dan biasanya gejala muncul secara bertahap. Kita tentu pernah atau sedang mengalami perasaan sedih, marah, khawatir, tegang, panik atau putus asa. Berbagai gangguan perasaan tersebut, kalau memuncak dan tidak teratasi dengan segera, dapat melumpuhkan daya pikir dan daya kerja, sehingga kita tidak dapat lagi melaksanakan tugas secara wajar. Dalam keadaan demikian maka kita sebenarnya telah dihinggapi ganguan jiwa, karena terdapat beberapa jenis gangguan jiwa,  maka gejala gangguan jiwa sangat bervariasi tergantung jenis penyakit jiwa yang dialami dan tingkat keparahannya.

Gejala gangguan jiwa dapat bersifat :

• Psikis (mental–emosional) seperti perubahan perilaku, perubahan emosi, perubahan suasana hati yang mencolok, perasaan curiga, takut, sedih, tidak berharga, putus asa, khawatir, gelisah, memiliki keyakinan-keyakinan yang tidak logis/aneh, tidak mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan,
• Ganguan persepsi (halusinasi) yaitu melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
• Gejala dapat juga bersifat jasmaniah seperti jantung berdebar, keringat dingin, mulut kering, tekanan darah meningkat, gangguan tidur, gangguan makan, gangguan dorongan sexual, atau keluhan-keluhan fisik seperti nyeri atau keluhan pada bagian tubuh tertentu yang pada pemeriksaan secara fisik tidak didapatkan kelainan pada bagian tubuh tersebut atau tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Bagaimana memastikan seseorang mengalami gangguan jiwa?
Untuk memastikan apakah memang benar seseorang mengalami ganguan jiwa, diperlukan konsultasi pada psikiater atau psikolog. Dari hasil konsultasi tersebut dapat ditentukan apakah benar  seseorang telah mengalami ganguan jiwa, apa diagnosa gangguan jiwanya serta penatalaksanaanya.

Tujuan dan manfaat deteksi dini ganguan jiwa
Tujuan dan manfaat deteksi dini gangguan jiwa adalah agar gejala yang ada dapat ditanggulangi sedini mungkin sehingga terhindar dari ganguan jiwa yang lebih berat.

Penulis

Publish: 21 Agustus 2021