Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

JAGA KEJIWAAN ANAK SEJAK DI KANDUNGAN

JAGA KEJIWAAN ANAK SEJAK DI KANDUNGAN

KEJIWAAN ANAK

JAGA SEJAK DI KANDUNGAN

Tumbuh kembang fisik dan psikis anak sangat menentukan masa depan mereka. Adapun perkembangan kejiwaan anak telah dimuali sejak dalam kandungan. “Perkembangan kejiawaan anak bergantung pada faktor biologis, psikologis, dan sosial,” ujar Dokter spesialis kejiwaan anak, Dr. Maria Poluan, Sp.KJ (anak) dalam seminar “Perkembangan Kejiwaan Anak Masa Kini”, di Jakarta, Sabtu (14/5). Faktor biologis terkait perkembangan fisik anak sejak kandungan, sedangkan faktor psikologis dan sosial dibentuk sejak dilahirkan.

Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi Dr. Bram Pradipta, Sp.OG mengatakan, mencegah gangguan kejiwaan anak bisa sejak masa kehamilan, di antaranya memastikan asupan gizi lebih dari 900 kalori serta menghindari alkohol dan rokok. “ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan mengandung asam folat untuk mencegah kelainan otak,” ujarnya. Alkohol, rokok, dan paparan merkuri pada ibu hamil berisiko pada gangguan mental anak kelak, yakni attention deficit hyferactivity disorder (ADHD). ADHD adalah gangguan perkembangan pada anak, antara lain kurangnya kemampuan konsentrasi dan cenderung implusif.

Konsumsi obat tidak tepat saat hamil juga potensial mengganggu jiwa anak, misalnya obat antidepresan dan anti epilepsi. Obat itu bisa mengganggu perkembangan saraf janin. Setelah anak lahir, faktor yang turut berpengaruh adalah faktor psikologi dan sosial. Itu, antara lain, mencakup pola asuh orang tua, pengalaman hidup anak, dan iteraksinya dengan lingkungan. Ketiga faktor, yakni biologi, psikologi, dan sosial saling berhubungan untuk mengembangkan kejiwaan anak. Menurut studi Unicef tahun 2014, pertumbuhan otak anak tak hanya dipengaruhi gen, tetapi interaksi dengan dunia luar. Otak berkembang bersama Pengalaman anak.

 

POLA ASUH

Pola asuh menentukan kejiwaan anak. “Pola yang mengerti dan memenuhi kebutuhan perkembangan anak sejak lahir membuat anak tumbuh dan berkembang optimal,” ujar Dr. Maria. Merujuk teori psikososial Erik H. Erikson, pada usia 0-1 tahun, ikatan ibu dan bayi akan menentukan perkembangan emosi anak. Usia 1-3 tahun, anak akan mengembangkan  rasa otonom, ingin jadi diri sendiri. Pada usia 3-6 tahun, rasa inisiatif berkembang, dan 6-12 tahun anak akan mengembangkan rasa industri, menjalankan tugasnya sesuai peran di keluarga dan lingkungan. Michael Wurdeman dalam studinya “Impact of Abuse Throughout a Child’s Psychological Development” menyebut, korban kekerasan pada masa kanak-kanak mengalami depresi, ketidakpercayaan diri, kemarahan, dan kecemasan.

 

Seperti dimuat di KORAN KOMPAS. TERBIT: Senin, 16 Mei 2016