Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

IMUNOTERAPI UNTUK TUMPAS KANKER

IMUNOTERAPI UNTUK TUMPAS KANKER

IMUNOTERAPI UNTUK TUMPAS KANKER

PENGOBATAN untuk kanker terus berkembang. Selain jenis pengobatan yang konvensional seperti pembedahan, radioterapi, kemoterapi, kini juga ada metode-metode baru, antara lain imunoterapi.

"Imunoterapi bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan dengan cara imunoterapi sangat baik karena jika kekebalan tubuh kita kuat, penyebaran sel kanker dapat diminimalkan dan memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi penderita kanker," ujar dokter konsultan onkologi dan hematologi, Prof Aru Wisaksono Sudoyo, di sela seminar ilmiah Multi-disciplinary Approach for Oncology Management yang digelar di RS Gading Pluit, Jakarta, akhir pekan lalu. Seminar kedokteran itu digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-12 RS tersebut.

Keunggulan pengobatan dengan imunoterapi, lanjutnya, antara lain tidak menimbulkan efek samping yang ekstrem seperti rambut rontok hingga kepala botak seperti yang terjadi pada pasien kemoterapi.

Imunoterapi bekerja secara spesifik, tidak menyasar ke semua sel tubuh seperti kemoterapi. Pada kesempatan sama, dokter konsultan onkologi dan hematologi Ikhwan Rinaldi menjelaskan pada dasarnya sistem pertahanan tubuh mampu menganalisis setiap serangan dari benda asing yang masuk tubuh.

Sistem imun dalam tubuh kita secara otomatis menghancurkan segala sesuatu yang dapat merusak jaringan di dalam tubuh. Namun, kemampuan itu tidak terjadi pada saat sel imun berhadapan dengan sel kanker.Imunoterapi, lanjutnya, berfungsi memperkuat sel imun sehingga mampu mengenali dan membunuh sel kanker.

"Ada beberapa macam imunoterapi, salah satunya ialah penggunaan obat anti-PD-L1 yang dapat membuat sel darah putih (sel imun) kita kuat dan bisa membunuh sel kanker itu." (*/H-3)

Seperti dimuat di KORAN MEDIA INDONESIA, Selasa, 19 Desember 2017