DIARE BISA GANGGU TUMBUH KEMBANG ANAK
Penyakit diare akut yang terus berulang pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan karena penyerapan nutrisi mereka terganggu. Oleh karena itu, ibu perlu mengetahui penanganan diare yang tepat agar tidak berkelanjutan. Diare ialah kondisi saat penderita mengalami buang air besar lebih dari tiga kali sehari dalam 24 jam dengan kondisi feses cair. Penyebab diare paling umum adalah infeksi pada usus akibat virus, bakteri, atau parasit. Namun, penyebab diare pada anak yang terbanyak ialah rotavirus.
Rotavirus invasif menyerang usus dan sering mengakibatkan dehidrasi dalam waktu cepat serta mengancam jiwa. Rotavirus menyerang vili usus, yakni bagian paling ujung usus halus. Lama kelamaan jonjot usus akar rusak sehingga produksi enzim yang berguna untuk pencernaan nutrisi, diantaranya enzim laktase berkurang.
Enzim Laktase berguna untuk mencerna gula alami yang terdapat antara lain pada susu. Laktosa yang tidak tercerna akhirnya tidak dapat terserap dan menyebabakan diare semakin berat. Agar anak tidak mengalami dehidrasi dan kekurangn gizi, ibu dapat memberikan penanganan awal di rumah dengan memberikan oralit 10 cc per kilogram berat anak setiap kali buang air besar.
Selain oralit, anak yang diare yang masih minum air susu ibu (ASI) harus terus diberi ASI, sebab ASI ialah asupan nutrisi terbaik bagi anak. ASI dan cairan rehidrasi oral (oralit) ialah yang utama selain tambahan zinc.
Seperti dimuat di KORAN MEDIA INDONESIA, TERBIT: RABU, 23 AGUSTUS 2017

English
Bahasa

