Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

Kenali Stunting Pada Anak

Kenali Stunting Pada Anak

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu aspek penting bagi kesehatan anak. Perlu dipahami bahwa perawakan pendek yang disebut stunted berbeda dengan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang sebagian besar disebabkan oleh masalah nutrisi dan infeksi kronis. Oleh karena itu, perlu ditekankan bahwa stunting merupakan bagian dari perawakan pendek namun, tidak semua perawakan pendek adalah stunting.

Pandemi Covid-19 akan berpontensi mempengaruhi perekonomian. Hal ini juga berimbas pada kemampuan keluarga memenuhi gizi sehat anaknya. Orang tua  merupakan pihak yang sangat berperan dalam menentukan status nutrisi anak sehingga sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui seputar perawakan pendek pada anak. Kesadaran serta pengetahuan orang tua tentang nutrisi yang baik menjadi kunci penting dalam pencegahan stunting.

Perawakan pendek disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik. Lingkungan merupakan aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga perawakan pendek dapat diatasi. Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi.

Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk. Air yang kotor untuk masak atau minum disertai kurangnya ketersediaan kakus merupakan penyebab terbanyak terjadinya infeksi. Kedua hal ini bisa meningkatkan risiko anak berulang-ulang menderita diare dan infeksi cacing usus (cacingan). Terjadinya infeksi sangat erat kaitannya dengan pengetahuan ibu dalam cara menyiapkan makanan untuk anak.

Faktor lain yang dapat menyebabkan pertumbuhan anak yang lambat adalah pengetahuan ibu yang kurang memadai. Sejak dalam kandungan bayi harus mendapat asupan gizi yang baik. Nutrisi ini sangat perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan. Karenanya, ibu perlu dalam keadaan sehat dan bergizi baik. Para ibu perlu memiliki pengetahuan akan asupan nutrisi baik, agar dapat mengusahakan kondisi itu.

Hasil survei status gizi balita Indonesia tahun 2019 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 27,67 persen. Angka itu berhasil ditekan dari 37,8 persen di tahun 2013.  Prevalensinya masih di atas ambang dari WHO. WHO menghendaki kurang dari 20 persen. Status Indonesia masih berada di urutan 4 dunia dan urutan ke-2 di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting.         

Berbagai konsekuensi jangka pendek maupun jangka panjang dapat ditimbulkan, diantaranya penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa, sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit, anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Selain itu penurunan tinggi badan saat dewasa dan kesehatan reproduksi, penurunan produktivitas dan kapasitas kerja, penurunan performans sekolah merupakan konsekuensi jangka panjang akibat stunting.

1.000 hari pertama kehidupan

Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun (periode 1000 Hari Pertama Kehidupan) merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek. Pada periode seribu hari pertama kehidupan ini, sangat penting untuk dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala dan tentu saja pemenuhan kebutuhan dasar anak yaitu nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi.

Dampak buruk stunting yang menghantui hingga usia tua membuat kondisi ini sangat penting untuk dicegah. Berikut berapa caranya:  

  1. Upaya tindakan antisipasi perawakan pendek sebaiknya dimulai dari masa kehamilan. Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup. Mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan selama menyusui. 
  2. Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk  memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu    
  • Setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan
  • Setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun
  • Setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun
  • Setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun
  1. Memberikan nutrisi yang baik, seperti ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia (MPASI yang berkualitas). Konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas enam bulan. Asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.
  2. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.  
  3. Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.

 

Penulis

dr. Susanti Himawan, Sp.A

Dokter Spesialis Anak 

 

Publish 23 Maret 2023