Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

KENALI PENYEBAB NYERI LUTUT PADA LANSIA

KENALI PENYEBAB NYERI LUTUT PADA LANSIA

KENALI PENYEBAB NYERI LUTUT PADA LANSIA

Lansia merupakan salah satu fase dalam proses kehidupan seseorang yang terjadi secara alamiah dan ditandai dengan munculnya berbagai kemunduran fungsi tubuh baik kognitif maupun fisik. Lansia menurut sudut pandang kesehatan adalah seseorang yang memasuki usia 60 tahun keatas (Hakim, 2020 & KemKes). Bertambahnya usia pada individu identik dengan penurunan pada beberapa status kesehatan, khususnya status kesehatan fisik. Kemunduran kesehatan fisik tersebut dapat berpengaruh terhadap menurunnya fungsi tubuh yang berkaitan dengan proses penuaan (Ariyanto et al., 2020). Dalam proses penuaan yang terjadi pada lansia disertai dengan berbagai perubahan, salah satunya perubahan pada sistem anatomi muskuloskeletal. Perubahan terjadi secara progresif diantaranya pada komponen tulang, otot, tendon, saraf, tulang rawan, dan struktur pendukung jaringan lainnya. Sehingga berubahnya struktur jaringan dapat mempengaruhi berkurangnya massa otot, fleksibilitas otot, dan kekuatan otot (Puspitasari & Ariyanto, 2021).

Kondisi degeneratif yang terjadi dapat menimbulkan risiko keluhan muskuloskeletal atau musculoskeletal disorder (MSD) pada lansia. Musculoskeletal disorder merupakan kondisi melemahkan yang secara signifikan mengganggu kesehatan, terutama pada subjek lansia, karena berkaitan dengan rasa nyeri, gangguan mobilitas, peningkatan risiko jatuh dan patah tulang, serta keterbatasan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Minetto et al., 2020).

Nyeri lutut merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan lansia karena proses penuaan. Penyebab nyeri lutut biasanya karena Osteoarthritis atau pengapuran. Osteoarthritis atau pengapuran akan terjadi pada setiap lansia penyakit akibat penuaan atau degeneratif. Sebenarnya pengapuran itu terjadi di banyak sendi, tetapi yang paling banyak dikeluhkan adalah lutut dan pinggang. Nyeri lutut berisiko lebih berat terjadi terhadap perempuan terutama pasca-menopause, obesitas karena beban lutut makin besar, trauma atau cedera sendi lutut, serta tekanan yang berulang pada sendi (pekerjaan atau olahraga).

Lansia dapat mengenali 4 gejala Osteoarthritis, yaitu nyeri persendian, kekakuan sendi pada pagi hari, kelemahan otot-otot sekitar sendi, ketidakstabilan sendi, dan timbul bunyi klik ketika sendi ditekuk atau digerakkan. Nyeri sendi tak hanya terjadi pada sendi karena ada banyak struktur penyokong, seperti tendon, ligamen, otot, dan bursa. Oleh sebab itu perlu mengetahui sumber dari rasa nyeri tersebut sehingga penanganannya tepat.

Akibat dari nyeri yang dirasakan, bisa luar biasa hebat. Misalnya sulit bergerak atau beraktivitas (immobilisasi). Akibat susulan dari immobilisasi dapat menyebabkan lemahnya otot sehingga dapat menyebabkan kerentaan atau frailty (yaitu merupakan kondisi orang usia lanjut yang dicirikan dengan meningkatnya kerentanan terhadap stressor, sehingga mudah mengalami kejadian yang tidak diharapkan, seperti mudah sakit, mudah jatuh ).

Dengan penanganan yang baik, kerusakan dari sendi lutut dapat diperlambat sehingga lansia tetap bisa produktif.

 

Penulis

dr. Monica Chandra Devi. R., Sp.KFR
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 

 

Publish - 1 April 2024