Jl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading - Jakarta 14250
T. (+6221) 4521001, 4520201    F. (+6221) 4520578
E. gadingpluit@gadingpluit-hospital.com
IG. gadingpluithospital

Gawat Darurat: (+6221) 4-5858-258

DAMPAK POLUSI UDARA TAK DISADARI

DAMPAK POLUSI UDARA TAK DISADARI

DAMPAK POLUSI UDARA TAK DISADARI

Udara tercemar mengancam kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak, yang kerap tak disadari. Selain meningkatkan risiko penyakit paru, polusi udara juga memicu penyakit kardiovaskuler dan mengganggu tumbuh kembang anak. Udara yang tercemar mengancam kesehatan masyarakat. Polusi udara memengaruhi kesehatan kita sejak dalam kandungan, proses tumbuh kembang, hingga dewasa. Sayangnya, itu kerap tak disadari banyak pihak sebagai soal besar.

Polutan pencemar udara bisa berupa gas dan partikel. Polutan gas misalnya ozon, sulfurdioksida, dan nitrogendioksida bersifat iritatif, karbon monoksida serta karbon dioksida bersifat asfiksian. Partikel diklasifikasi berdasarkan ukurannya, yakni particulate matter  (PM) 10 (10 mikron per meter kubik) dan PM 2,5. Partikel itu adalah campuran beragam polutan. Polutan yang kerap tak disadari bahayanya adalah partikel terutama PM 2,5 berukuran super halus. PM 2,5 ini berpenetrasi ke saluran pernapasan hingga alveoli, bahkan masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke organ lain. Sementara PM 10 maksimal masuk ke saluran pernapasan bagian tengah. Semakin kecil partikel, maka kian toksik sifatnya.

Begitu masuk pembuluh darah, partikel kecil memicu peradangan kronis. Pada paru, itu menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis, asma, dan kanker paru. Radang kronis juga terjadi pada jantung dan pembuluh darah sehingga memicu penyakit jantung dan stroke, serta memengaruhi sistem saraf pusat. Dampak buruk PM 2,5 pada kesehatan kerap tak disadari karena tak ada keluhan (subklinis). Padahal, radang kronis terjadi dan memicu penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke. Dengan pemeriksaan spirometri, penurunan fungsi paru bisa diketahui. Pada orang normal, penurunan fungsi paru 28 mililiter per tahun dan pada peroko aktif 50-60 mililiter per tahun. Adapun fungsi penurunan paru mereka yang kena polusi udara di antara dua angka itu. Jika yang terpapar polusi udara adalah perokok aktif, penurunan fungsi parunya lebih besar lagi.

 

Anak-anak

Pada anak-anak, polusi udara berdampak lebih besar dari penyakit pernapasan. Polusi udara memengaruhi neurokognitif anak sehingga fungsi kognitif terganggu. Fungsi eksekutif pada anak misalnya fungsi memutuskan, merencanakan sesuatu, dan bertindak terganggu karena polusi udara. Beberapa tahun terakhir bukti kaitan polusi udara dengan autisma menguat. Polusi udara terkait erat pneumonia pada anak balita, kejadian asma dan gangguan pernapasan lain.

 

Seperti dimuat di KORAN KOMPAS – Rabu, 1 Agustus 2018